pesan singkat untukMu

dari hati yang moody, teruntukmu Kuasaku, Engkau tahu bukan aku tidaklah kuat, dan disaat seperti ini, aku tak tau lagi, aku kadang berfikir Engkau tak memperhatikanku dari sana, aku kadang sedikit negative meski aku tau kau sanga sayang padaku lebih dari yang kutau. dear Kuasa, aku mau untuk saat ini Kau slalu disampingku menemani bukit yang akan kudaki beserta lembah dan juangnya kuatkan aku, Tuhan. aku slalu ingin bisa mencapai itu semua, aku ingin berdiri di puncak awan aku ingin melihat samudra dari ketinggian, beri slalu aku kekuatan dan keikhlsan, Tuhan hanya Kau satu-satunya yang bisa memberi di saat krisis seperti ini aku sangat percaya Engkau tangan-tanganmu slalu ada untuk orang sepertiku.iya kan? aku slalu berharap Engkau bisa slalu ada, memberi apa yang kupinta dan mengerti apa yang kumau. aku percaya Engkau, satu dari satu yang terpercaya. :)

pra SBMPTN

assalamualaikum.... halo visitor! how do you do or how are you its up to you.*ngawag. aku mau cerita nih kegalauanku. moga-moga aja abis ngetik kaya ginian aku bisa fresh dan bisa berkutat dengan matematika. u_u masalah gue sih sepele tapi agak keren sih,soalnya gue lagi galau sbmptn nih. munkin ga cuma aku aja sih yang kena sindrom kek gni pratest tapi itu rsanya cetar badai deh. apalagi kalo ngliat temen temen gue yang udah ketrma undangan, rasanya tuh envy banget tapi ya udahlah toh aku masih sanggup berjuang lebih keras.*ceritanya* kamu tau? habis pengumuman ketolak undangan gue tuh sering banget bete, tau deh enapa, internet lola dikiiit aja rasanya pengin mbanting. lay kan alay? tapi ya mau gimana lagi wong emang situasi badin tak terkendali.*mengenaskan, apalagi gue jomlo.wkwkwk* minta doanya aja ya buat yang mbaca curcolku ini. doa itu yang paling aku butuhin sekarang. oke aku mau berjuang berkencan dengan matematika lagi. nanti aku kasi tau deh hasilnya, tapi janji ya ndoain aku dulu.hehe,apalagi buat kalian yang sering tahajud, plis doain aku... buat yang senasib, keep fighting!!!! never say never deh pokoknya.hehe.. wassalamualaikum...

Di Depanku

Wanita itu duduk di sudut ruangan, memandang keramaian di balik kaca tipis yang membatasi udara dalam ruang dengan lampu jalanan. Wanita itu tampak kosong, dia datang sendiri,tepatnya menunggu seseorang-mungkin kekasihnya-. Wanita itu memakai longdress berwarna biru tua yang kontras dengan kulitnya yang putih mulus dipadu dengan bandana berwarna senada di rambut sebahunya-agak panjang 5 cm mungkin-,kalau dikata, wanita itu sangat cantik sempurna dengan make-upnya yang natural. sesekali ia menoleh ke arah pintu masuk kafe, mungkin tidak sabar menunggu kedatangan seseorang itu mengingat sudah duajam dia menunggu di sudut sana tanpa memesan apapun. Wanita itu membuka bungkusan yang ia bawa dari rumah. Dibukanya pelan-pelan dan di keluarkannya blackforest yang uhmm nyammi. Tak lupa dia beri lilin berangka 21 di atas kue itu. Mungkin hari ini keksihnya ulang tahun atau bahkan mungkin dirinya sendirilah yang berulang tahun. Hari ini memang hari yang istimewa, bukan karena apa-apa, hari ini memang hanya ada dalam empat tahun sekali, kamu paham bukan apa yang aku maksud? Kembali ke wanita itu, dia memandangi kue itu dengan tatapan sendu, dan tiba-tiba dia memanggil pelayan untuk menghampirinya. “Saya pesan lemon tea ice cube with creammy lemonade dua.” “Baik nona, di tunggu sebentar.” Lembut sekali suara wanita itu-atau malah cenderung lemah-, ia kemudian menyalakan lilin dan kembali memandangi kue tersebut. Duduknya tak setenang tadi, mungkin gelisah sudah mengusik ketenangannya. Ia meraih handphonenya dan menelpon seseorang, namun nampaknya itu tidak berhasil. Sang pramusaji menghampirinya dengan dua gelas yang ia pesan. Wanita itu mengucapkan terimakasih dan sang pramusajipun berlalu. Dua menit berselang, Handphone wanita itu berdering dan mengalunlah lagu a thousand year yang menandakan ada telepon masuk “Yes mom, I’ll come there maybe ten minutes later.” Sepuluh menitpun berlalu, lelehan lilin bertambah banyak ia memutuskan untuk menulis di atas kertas yang tersdia di meja itu dan mulai menulis. Sebentar-sebentar ia memandangi kue yang mulai bercampur dengan lelehan lilin lalu kembali menulis, dan tak lama kertas itu sudah penuh dengan goresan penanya. Wanita itu menyelipkan kertas itu dibawah kue itu, ia tampak menghela nafas -yang sepertinya berat sekali- dan berganti memandangi keramaian di balik kaca pembatas. Berkali-kali handphonenya berdering, tapi tak satupun yang dijawabnya. Mungkin wanita itu tahu, momnyalah yang menyuruhnya untuk segera pulang. Tak lama, wanita itu meniup lilin yang sudah meleleh seperempatnya dan mengucapkan ‘selamat ulang tahun sayang’ dengan begitu lirih bahkan hampir tak terdengar. Dan setelah itu wanita itu bergegas menuju kasir untuk membayar minuman yang ia pesan tanpa disentuhnya dan meninggalkan kafe dengan langkah yang masih anggun meski hatinya tak seutuh sebelum memasuki kafe itu. Sayangku, Seperti yang kau tahu, aku menepati janjiku untuk datang kesini, persis setahun setelah kita saling berjanji untuk bertemu lagi. Cinta, Aku tlah datang untukmu, aku memakai gaun yang aku pakai saat pertama kali kita bertemu, ya, yang kau puji aku waktu itu dan aku tersipu malu. Sayang, Aku benar-benar menunggu kamu disini, aku tau kau sangat mendambakan pertemuan ini, ini ulang tahunmu yang ke duapuluh satu sayang. Ini benar-benar hari ulang tahunmu, tepat di tanggal duapuluhsembilan februari, bukan di tanggal duapuluhdelapan seperti yang terpaksa di tulis di akte kelahiranmu. Sayang, Aku disini sudah hampir dua jam, kapan kamu akan datang? Jam berapa? Setahn yang lalu kau bilang tepat jam 8 kita akan dinner, tapi ini sudah tepat jam 10 sayang, kamu curang. Kamu belum datang sedang aku sudah dua jam menunggu. Cintaku, Seminngu sebelum aku menunngu kamu disini, aku slalu memimpikan kamu, berharap kamu masih bisa menjadi tempat sandaranku ketika aku menangis, tertawa bersama kamu sambil minum lemon tea. Oh iya sayang,ini aku sudah memesan lemon tea kesukaanmu. Kasih, Aku sudah tak bisa berlama-lama menunggu kamu disini. Di rumah momku sudah menunggu. Mom baru pulang dari LA dan aku harus menemaninya malam ini. maafkan aku sayang, aku tak bisa menunggumu terlalu lama, orang-orang disekelilingku tentu bosan melihatku duduk tanpa kata, tapi sungguh bukan karena itu aku tak mau menunggumu disini. Hanya, aku tau kau selalu ada bersamaku meski kau tak lagi nyata. Sayang, selamat ulang tahun. Semoga engkau slalu bahagia disana, dan semoga kau slalu menungguku disana sampai tangan kita kembali bisa saling bergandengan. NB : Ini kuemu yang kamu pesan, jika kau datang malam ini, makanlah yang banyak Peluk cium, Kasihmu yang kau tinggal